Testimonial Artikel
Tetes Mata Herbal Radix Vitae Papua terbukti secara empiris mampu menyembuhkan sekitar 100.000 penderita penyakit mata dengan berbagai keluhan. Berikut beberapa testimonial dari para penderita penyakit mata yang mengalami kesembuhan.
14 April 2010 - silinder hilang & minus sudah turun menjadi minus 3/4
Koko Susilo (19th)
Saat saya mengikuti test kesehatan sebagai calon pegawai Imigrasi, diketahui bahwa ada kelainan pada mata saya yakni Minus 1,75 & silinder pada mata kanan & kiri. Kemudian Bulan Sept ’09 mulai memakai Tetes Mata Radix Vitae, setelah pemakaian botol ke-2 mata sudah mulai terasa lebih enak.
21 Maret 2010 - plus turun 1 dan katarak sudah tidak ada
Djuprie Soedarmo (Barongan, Jetis Bantul – Yogyakarta ) - 61 tahun
Pada Tahun 2005 Departmen Kesehatan di Yogyakarta pernah mengadakan pemeriksaan mata secara massal. Kesempatan itu dipergunakan Pak Djuprie untuk ikut memeriksakan matanya. Dari hasil pemeriksaan ia dinyatakan menderita Katarak yang masih tipis dan Hyperopie (Plus) 2.
21 Maret 2010 - sembuh total dan kembali normal (tidak minus lagi)
Rizkyana - Semper Barat, Tanjung Priuk
Pada Usia 16 tahun setelah memeriksakan diri ke Toko Optik baru diketahui adanya kelainan pada matanya yakni minus Kiri dan Kanan sebesar 0,75.
Karena Rizkyana merasa tidak enak dan sebagai perempuan malu mau pakai kaca mata orang tua berusaha mencari jalan untuk menyembuhkan anak mereka dari kelainan mata minus
21 Maret 2010 - Migrain saya sembuh, pilek sudah jarang (75% sembuh)
Suharni - Sukoharjo ( dekat Univet Sukoharjo)
Sebelumnya saya sudah minus, mata kanan minus 7, mata kiri tidak kelihatan.
Dulu saya sering pusing, migrain, pilek selama 12 tahun tidak sembuh-sembuh.
Saya sudah minum obat dokter dan punya dokter langganan.
Atas info dari Drs. Harsono saya membeli tetes mata Radix Vitae Papua.
Sebelum itu kalau tidur mata saya bengkak merah, bola mata sampai melotot seperti mau keluar, kalau lihat TV tidak jelas.
21 Maret 2010 - Miopi progressif (Minus) sembuh
Nuriyadi - Balangjati Mojowates – Rejo Kemlagi
Nuriyadi, dimulai sejak kelas 2 SD merasa kurang bisa melihat jauh. Karena keadaan tersebut orang tuanya membawa dia untuk periksa mata di Dokter ahli mata. Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa Nuriyadi menderita miopia progresif yang naik cepat. Dalam waktu tidak lama, minus naik terus dan Nuriyadi mulai menggunakan kaca mata. Pada pemeriksaan berikutnya, minusnya sudah naik menjadi 4. Karena Nuriyadi anak satu-satunya orang tua berusaha untuk mendapat obat untuk menyembuhkan mata anaknya. Mereka pakai obat tetes mata dari Dokter tetapi tidak ada kemajuan sama sekali sedangkan pada tahun 2006 keadaan mata Nuriyadi makin buruk sehingga dia tidak bisa tahan silau dan sering merasa gelap serta tidak dapat melihat dengan jelas lagi. Walaupun menggunakan kaca mata tetap keadaan mata seperti di atas.
21 Maret 2010 –
Tia Mahendra - Mojokerto, Jatim
Telah di vonis oleh dokter menderita Glaukoma akut sehingga seumur hidup harus terus periksa ke dokter mata setiap 2 minggu sekali. Disamping itu juga dianjurkan untuk melakukan operasi mata. Selanjutnya lagi dokter telah menyatakan bahwa Ibu Tia tidak boleh melahirkan kembali karena dapat mengakibatkan kebutaan
21 Maret 2010 - minus berkurang dan Kataraks serta Pterigium mulai menipis
Priyo Kriswantoro - Sleman, DIY
Mata Kanan minus 12, mata kiri minus 18,5 serta menderita Kataraks dan Pterigium. Bulan Februari 2006 mulai menggunakan Tetes Mata Herbal Keben. Pada Bulan April dari hasil pemeriksaan di RSM Dr Yap menunjukkan minus berkurang dan Kataraks serta Pterigium mulai menipis.
23 Juli 2008 - SEMBUH TOTAL DARI KATARAK AKUT
Ibu Sulastri – 55 tahun, MOJOKERTO – Jawa Tengah
Ibu Sulastri yang tenderita Katarak Sejas tahun 2004 sudah mencoba berbagai cara pengobatan tetapi hasilnya tidak ada dan akhirnya dokter ahli mata menyarankan agar matanza dioperasi. Karena takut, akhirnya ia memilih untuk tidak menjalankan operasi dan mencari cara pengobatan lain. Melalui agen tetes mata Radix Vitae di Mojokerto ia memperoleh tetes mata dan langsung memakainya pada Desember 2006
No comments:
Post a Comment